Senin, 27 Februari 2012

PIDATO BAHASA JAWA

Pidhato Adicara Perpisahan Kelas 9 Ingkang dahad kinormatan ibu guru, Lan konco-konco sedaya kemawon ingkang kula tresnani. Sapisan, monggo kita sedaya sesarengan ngaturaken puji syukur dumateng Gusti ingkang Maha Agung, Ingkang sampun maringaken nikmat kewarasan dumateng kita sedaya. Dados kita sedaya saget sesarengan kempal dhateng adicara perpisahan siswa kelas 9 sapunika. Kula siswa kelas 9A ingkang tinanggenah guru kagem mewakili konco-konco kelas 9 kagem ngaturaken matur sembah suwun kula sakonco namung saget ngaturaken ucapan matur sembah nuwun kagem sedaya bapak ibu guru ingkang sampun mbulawantah kula sakonco dangunipun tigang warsa dateng pawiyatan menika. Ugi supados kula sakonco saget dados tiyang ingkang migunani kagem keluarga, masyarakat, ugi bahasa lan negara. Sejatosipun kula sakonco kraos awrat sanget kagem nilaraken pawiyatan menika. Kula inggih gadhah sekedik pesen kagem adek-adek kelas 7 kaliyan 8 supados sinal ingkang sregep sinau supados saget wujudaken cita-cita nipun ugi dados lare ingkang lanthip. Cekap semanten saking kula, manawi anggen kula sakonco kagungan sisip sembering. Ingakang klenthu, kula nyuwun agunge panga puten dumateng sedaya kanawon. Kula aturaken matur sembah suwun

EXAMPLE NARRATIVE TEXT

The Smartest Parrot Once upon time, a man had a wonderful parrot. There was no other parrot like it. The parrot could say every word, except one word. The parrot would not say the name of the place where it was born. The name of the place was Catano. The man felt excited having the smartest parrot but he could not understand why the parrot would not say Catano. Someday The man tried to teach the bird to say Catano however the bird kept not saying the word. At the first, the man was very nice to the bird but then he got very angry. “You stupid bird!” pointed the man to the parrot. “Why can’t you say the word? Say Catano! Or I will kill you” the man said angrily. Although he tried hard to teach, the parrot would not say it. Then the man got so angry and shouted to the bird over and over; “Say Catano or I’ll kill you”. The bird kept not to say the word of Catano. One day, after he had been trying so many times to make the bird say Catano, the man really got very angry. He could not bear it. He picked the parrot and threw it into the chicken house. There were four old chickens for next dinner “You are as stupid as the chickens. Just stay with them” Said the man angrily. Then he continued to humble; “You know, I will cut the chicken for my meal. Next it will be your turn, I will eat you too, stupid parrot”. After that he left the chicken house. The next day, the man came back to the chicken house. He opened the door and was very surprised. He could not believe what he saw at the chicken house. There were three death chickens on the floor. At the moment, the parrot was standing proudly and screaming at the last old chicken; “Say Catano or I’ll kill you”.

PIDATO TENTANG AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh Yth. Ibu guru dan teman-teman yang saya cintai. Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa karena rahmatnya kita dapat berkumpul di pagi yang cerah ini dan saya dapat menyampaikan pidato pada saat ini. Dalam kesempatan kali ini saya akan sedikit berpidato tentang akibat dari Pembuangan Limbah sembarangan. masyarakat banyak tahu tentang akibat pembuangan sampah sembarangan tetapi susah bagi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, fasilitas tempat sampah sudah mencukupi tetapi masyarakat kurang memanfaatkannya dengan baik. Masih banyak masyarakat yang membuang di tempat yang tidak seharusnya, seperti di sungai, selokan, lahan yang kosong, dan tempat lainnya. Jenis-jenis sampah berdasarkan sumbernya ada 6 yaitu sampah alam, sampah manusia, sampah industri, sampah nuklir, sampah konsumsi, dan sampah pertambangan. Sedangkan berdasarkan sifatnya yaitu sampa organik sampah yang dapat diuraikan dan anorganik yang tidak dapat diuraikan / dibutuhkan waktu sangat lama untuk menguraikan. Akibat dari pembuangan sampah yang menumpuk pada saat hujan tentu akan menyebabkan banjir, hal itu disebabkan karena tersumbatnya saluran air untuk menampung air hujan. Banyak masyarakat mengeluh karena banjir, padahal sebenarnya banjir itu berawal dari kesalahan mereka sendiri. Jika masyarakat dapat membiasakan membuang sampah pada tempatnya mungkin dapat mengurangi pengaruh terjadinya banjir. Dampak terhadap kesehatan bisa berupa penyakit diare, kolera, dan tifus yang berasal dari sampah yang dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah sampah yang menumpuk. Selama ini masyarakat kurang tepat untuk menangani sampah yang menumpuk yaitu dengan membakarnya, hal itu dapat menghasilkan senyawa dioksin yang dapat menyebabkan kanker paru-paru. Namun jika dibiarkan akan menghasilkan gas metana yang dua kali lipat lebih berbahaya daripada karbon dioksida. Ada cara lain untuk mencegah sampah yang menumpuk yaitu dengan 3R Reduce, Replace, dan Recycle. Reduce yaitu mengurangi volume sampah yang berlebihan, Replace yaitu mulai mengganti barang yang tidak ramah lingkungan dengan yang ramah lingkungan, recycle mengolah kembali sampah yang dapat di daur ulang. Sekian Pidato yang dapat saya sampaikan kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jumat, 24 Februari 2012

LIFE NATURE

Twitter Widgets